JenisPekerjaan Beton Bertulang adalah : • Sloof beton adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi. Tugas dari sloof beton bertulang ialah untuk meratakan beban yang diterima kolom beton menuju pondasi. Supaya setiap beban yang diterima oleh suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh permukaan pondasi.
1 Membuat Pondasi Tangga Pondasi tangga memiliki fungsi sebagai dasar tumpuan landasan supaya tangga stabil, tidak bergeser maupun bergoyang. Jenis pondasi yang digunakan biasanya berupa pasangan pondasi batu kali, beton bertulang atau juga dapat menggunakan kombinasi kedua bahan tersebut. 2. Membuat Bekisting Selanjutnya membuat bekisting
Secaragaris besar sebuah perencanaan struktur bangunan merupakan pencarian dimensi yang tepat untuk digunakan pada bentuk bangunan yang sudah didesain sebelumnya, perhitungan struktur bangunan meliputi: perhitungan struktur atap, struktur plat lantai, struktur kolom, struktur pondasi dan struktur tangga serta konstruksi pelengkap jika diperlukan. Perhitungan Struktur Rangka Atap Perencanaan
Sambungankonstruksi adalah jenis sambungan beton yang digunakan ketika bagian beton baru dituangkan berdekatan dengan bagian beton lain yang telah ditetapkan. Tujuan dari sambungan konstruksi adalah untuk memungkinkan beberapa gerakan horizontal, sementara menjadi kaku terhadap gerakan rotasi dan vertikal. Sambungan konstruksi mencegah
analisis unsur intrinsik novel ronggeng dukuh paruk. Dalam sebuah bangunan, pondasi sangat dibutuhkan sebagai penguat seluruh bagian bangunan. Posisi pondasi yang ada berada dibagian paling bawah dan langsung berhubungan dengan tanah, maka dari itu keberadaan pondasi sangatlah penting karena memiliki beban untuk memikul semua beban bangunan serta isinya. Maka dari itu, membuat pondasi harus dilakukan dengan baik untuk menghasilkan pondasi kokoh dan kuat. Harus diperhatikan dengan teliti hitungannya terlebih pada bangunan bertingkat. Menggunakan Pondasi Dalam untuk Membangun Gedung Dua Lantai Sebenarnya ada dua jenis pondasi yang bisa digunakan untuk membuat sebuah bangunan namun untuk bangunan lebih dari 1 lantai tidak bisa menggunakan pondasi dangkal karena kedalaman tanah yang dibutuhkan untuk membuat pondasi dangkal adalah sepertiga lebar alas dari pondasi atau biasanya tidak melebihi 3 meter. Pondasi dangkal hanya bisa dibangun pada tanah yang stabil dan keras serta beban yang akan dipikul tidak berat dan tinggi. Untuk bangunan dengan dua lantai memang harus membangun konstruksi dengan struktur pondasi dalam karena akan didirikan di kedalaman tanah tertentu lebih dari 3 meter. Pondasi harus dibangun melebihi elevasi permukaan sebuah tanah yang diatasnya akan berdiri bangunan. Bentuk dari pondasi dalam seperti dinding pancang, tiang pancang serta pondasi kompensasi. Pondasi yang dibuat lebih dari kedalaman 3 meter bisa mentransferkan seluruh beban yang ditopang ke lapisan yang ada di dalam tanah. Bagian-Bagian Struktur Konstruksi Tangga Ada beberapa bagian struktur konstruksi dalam membuat tangga untuk pijakan menuju lantai di atas bangunan lantai pertama, yaitu Pondasi Tangga Pondasi tangga memiliki fungsi sebagai tumpuan dasar supaya posisi tangga tidak mengalami pergeseran atau bahkan penurunan. Biasanya pondasi dari tangga terdiri dari pasangan beton bertulang dan batu kali. Pada bagian bawah pangkal tangga juga wajib diberi balok untuk memperkuat pelat lantai, hal ini dilakukan supaya lantai tidak sebagai pusat tumpuhan utama dari konstruksi tangga. Ibu Tangga Bagian tangga yang menjadi konstruksi utama yang memiliki fungsi mendukung beban anak tangga Anak Tangga Anak tangga memiliki fungsi untuk menumpu telapak kaki dengan jarak sama dan harus ada selisih tinggi agar bisa mencapai lantai atas. Demi kenyamanan kaki, anak tangga dibuat sesuai dengan keinginan setiap pemilik bangunan yang sudah berkonsultasi dengan arsitek sehingga juga harus mempertimbangkan segi keamanan. Pagar Tangga Pagar tangga dibuat untuk melindungi pengguna yang diletakkan pada sisi tangga. Pagar tangga dipasang demi keamanan dan kenyamanan pemilik bangunan. Maka dari itu pemasangan pagar tangga harus kuat dan bertumpu pada ibu tangga secara maksimal. Pemasangan pagar tangga dibuat dengan berbagai variasi bentuk supaya terlihat semakin cantik. Bordes Mungkin bagi sebagian orang, bordes masih terdengar asing. Bordes adalah pelat datar yang ada diantara anak tangga. Biasanya digunakan sebagai tempat istirahat jika lelah menaiki tangga. Posisinya dipasang disudut peralihan tangga yang araknya berbelok. Pemasangan bordes dilihat dari jenis bangunannya. Untuk bangunan rumah, pada umumnya bordes yang digunakan lebarnya 80-100 cm sedangkan untuk bangunan lain bordes yang dipasang memiliki lebar 120-200 cm. Rumus Perencanaan Konstruksi Tangga Membangun tangga sebuah bangunan tidak bisa dilakukan dengan main-main, mengingat beban tumpunya akan jauh lebih besar. Panjang langkah dengan standart orang dewasa dan tinggi badan manusia normal memiliki toleransi 57 – 60 cm. Sehingga rumus dari konstruksi tangga takni 1 Aantrade + 2 Optrade = 57 – 60 cm Hasil riset menunjukkan bahwa dibutuhkan 2 kali lipat tenaga untuk mengangkat kaki arah vertical dibanding kaki melangkah dengan arah secara horizontal, maka akan di dapat hitungan dengan ilustrasi berikut ini. Tinggi bangunan bertingkat 3,5 meter dengan anak tangga posisi tegak 18 cm. Jumlah optrade yang dibutuhkan adalah 350 18 = 18,4 yang dibulatkan menjadi 19 buah. Apabila dimasukkan pada rumus konstruksi tangga, maka 1 aantrade + 2 optrade = 57 – 60 cm Lebar aantrade 57 – 60 – 2 x 18,4 = 20,2 – 23,2 cm. Dibulatkan menjadi 20 dan 23 cm.
Beton bertulang bisa menjadi pilihan menarik untuk merancang konstruksi rumah yang kokoh. Simak pembahasannya secara lengkap berikut ini. Dalam mendirikan bangunan, pondasi dan kekuatan merupakan salah satu kunci yang sangat penting untuk diperhatikan. Material besi dan beton jadi pilihan untuk membangun rumah berkelanjutan secara kuat dan kokoh, terlebih untuk merencanakan hunian berlantai lebih dari satu. Salah satu jenis beton yang bisa kamu gunakan adalah beton bertulang untuk material bangunan yang lebih kuat ketika menahan beban. Apa saja yang perlu kamu ketahui mengenai penggunaan beton bertulang untuk bangunan rumah dan lain-lain? Simak pembahasannya bersama-sama! Pengertian Beton Bertulang Beton bertulang adalah sebuah material yang menggabungkan dua bahan, beton dan tulangan baja yang memiliki kekuatan dan elastisitas rendah dan tulangnya memiliki elastisitas tinggi sehingga lebih kuat dan elastis. Adapun, tulangan beton terbuat dari baja dan ditanam di dalam beton tersebut sebelum terpasang dengan baik. Ini umumnya dilakukan untuk menahan tegangan pada daerah tertentu yang dapat menyebabkan kegagalan struktural. Beton bertulang modern memiliki berbagai macam bahan penguat seperti baja, polimer, atau material lainnya, baik tulang maupun tidak. Beton bertulang juga dapat mengalami tekanan permanen, sehingga dapat meningkatkan sifat-sifat struktur bangunan ketika dikenakan beban. Cara yang paling banyak digunakan untuk menguji kekuatan tulang beton dengan pre-tensioning dan post-tensioning. Selain memiliki kekuatan yang bersifat tahan lama, beton tersebut juga memiliki kemampuan tahan panas dan tahan korosi berkelanjutan. Prinsip Bangun Beton Bertulang Sumber Ada dua cara yang perlu kamu ketahui dalam membangun beton, mulai dari proses mencetak hingga cor ditempat. Perancangan dan penerapan sistem lantai yang efisien adalah kunci untuk menciptakan struktur bangun beton bertulang yang optimal. Perubahan sistem akan berdampak besar pada biaya bahan, dan jadwal konstruksi kekuatan, biaya operasi, tingkat hunian dan penggunaan dari bangunan. Tanpa penguatan, pembangunan struktur modern dengan material beton tidak mungkin untuk dilakukan. Adapun, rancang beton bisa saja gagal karena kekuatan yang tidak memadai, atau pengurangan daya tahan. Korosi, pembekuan, hingga pelelehan dapat merusak beton bertulang yang dirancang atau dibangun secara buruk. Saat tulangan korosi, pastinya karat akan meluas dan cenderung mengelupas, memecahkan beton dan melepaskan tulangan beton. Dalam praktiknya, jenis dan fungsi struktur beton bertulang terdiri dari kolom, tulangan, balok dan plat. Berikut ini penjelasan masing-masing struktur yang meliputi 1. Kolom Beton Kolom merupakan komponen suatu bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai penyalur beban yang berasal dari beban diatas plat, berat plat itu sendiri, dan balok yang kemudian disalurkan ke pondasi. Pada umumnya, kolom berbentuk bujur sangkar, persegi panjang atau membulat. Posisi penulangan dapat dibentuk secara simetri atau mengelilingi setiap sisi. 2. Tulangan Beton Tulangan beton merupakan baja polos dan berbentuk berulir. Bentuk tulangan harus memiliki kekuatan yang tinggi, elastis, dapat menyatu dengan beton, tahan panas dan korosi untuk menghadapi tekanan berkelanjutan. 3. Balok Beton Balok beton bertulang berfungsi untuk menyalurkan beban dari pelat ke kolom yang ada kemudian disalurkan ke pondasi. Umumnya, balok beton dicor secara monolit dengan plat dan secara struktural bertulang tunggal atau ganda. Akibatnya, balok memiliki penampang persegi, berbentuk huruf T dan L untuk penguatan, terdiri dari bertulang tunggal, bertulang ganda, kurang bertulang, bertulang lebih dan bertulang seimbang. 4. Plat Beton Sebuah struktur yang dibuat untuk keperluan seperti lantai bangunan, atap dan sebagainya dengan bidang permukaan yang arahnya secara horizontal. Beban akan bekerja secara tegak lurus kemudian disalurkan ke bagian dinding, balok, kolom. Atau tanah karena letak tumpuannya di dinding, balok atau kolom untuk diletakkan langsung di tanah. Ketebalan bidang untuk plat sangatlah kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, khususnya bagi beton bertulang terdiri dari dua kategori berdasarkan perbandingan panjang terhadap bentang pendek. Apabila perbandingan bentang panjang dan bentang pendek kurang lebih atau sama dengan dua, maka diakui sebagai satu arah. Dan jika lebih dari dua maka menjadi dua arah. Keunggulan dan Kelemahan Beton Bertulang Dalam praktiknya ada beberapa keunggulan dan kelemahan penggunaan beton bertulang yang dapat dijelaskan secara lengka berikut ini Keunggulan 1. Bahan mudah didapat. 2. Harga lebih ekonomis dan biaya pemeliharaannya yang rendah. 3. Mudah dibentuk sesuai keinginan. 4. Materialnya memiliki daya tekanan yang tinggi. 5. Tahan api dan air. 6. Dapat dibentuk dengan berbagai cetak. Kelemahan 1. Memerlukan penahan ketika proses pengeringan. 2. Memiliki bobot yang berat. 3. Membutuhkan cetakan dan tiang acuan selama proses pengerjaan berlangsung. 4. Ukuran beton relatif lebih besar sehingga membutuhkan instalasi yang lebih luas. 5. Sifat beton bertulang memiliki karakter bervariasi sesuai cara mengaduknya, bahkan jika tak sempurna kualitasnya pasti berkurang. 6. Pembuatan adonan, penuangan dan perawatan harus dilakukan secara teliti untuk meminimalisir kesalahan. Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai beton bertulang secara fungsi dan keunggulannya untuk bangunan. Temukan informasi menarik seputar properti, selengkapnya di Wujudkan hunian idaman kamu seperti Gateway Park of LRT City, selengkapnya di dan dan yang pastinya AdaBuatKamu!
Disini saya akan menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan tangga. Teknis pelaksanaan pekerjaan A. Pembuatan pondasi tangga 1. Pondasi tangga berfungsi sebagai dasar tumpuan landasan agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran. 2. Pondasi tangga bias dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua bahan dan pada bagian bawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai agar lantai tidak menahan beban terpusat yang benar. B. Pemasangan bekisting bordes dan badan tangga 1. Sebelum memulai pekerjaan bekisting bordes tangga, hal yang perlu diperhatikan adalah elevasi/ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan. 2. Bekisting tidak perlu dipabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan langsung, yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga. Pada bagian bawah bekisting ini didukung oleh perancah untuk menahan beban serta untuk mempertahankan posisi kemiringan tangga. C. Pemasangan tulangan badan dan sengkang badan tangga 1. Pekerjaan pemasangan tulangan tangga dilakukan setelah bekisting terpasang, tulangan utama dipasang terlebih dahulu kemudian dirangkai dengan tulangan sengkang. 2. Bagian bawah tulangan tangga diberi beton tahu/beton decking, pemasangan beton decking pada bagian bawah tulangan dengan ketebalan + 2 cm. D. Pemasangan tulangan anak tangga 1. Pemasangan tulangan anak tangga disesuaikan dengan gambar teknis, tulangan ini harus dihubungkan dengan tulangan badan tangga dengan cara diikat menggunakan kawat, kemudian dipasang tulangan memanjang yang berfungsi untuk memperkuat anak tangga. 2. Beton decking juga dipasang pada sisi yang akan dipasang bekisting dengan ketebalan + 2cm. Sebelum proses pemasangan bekisting dipasang disalah satu sisi dinding tangga agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan tulangan. E. Pemasangan bekisting dinding tangga, bordes dan dinding anak tangga 1. Setelah pekerjaan pemasangan tulangan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dinding tangga pada sisi yang lainnya dan dinding bordes diatas badan tangga, bekising dinding tangga dipaku pada bekisting badan tangga. 2. Dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah digambarpada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah semua terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga inipun dipabrikasi sebelumnya. F. Pekerjaan pengecoran Setelah bekisting tangga terpasang kuat maka akan segera dilakukan pengecoran tangga, pengecoran dilakukan merata diseluruh bagian tangga. G. Pekerjaan pembongkaran Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuhhari atau setelah mendapat ijin dariPihakKonsultan Pengawas/Direksi. Untukpembongkaran balok bordes,cara dan urutannya dilaksanakanseperti padapembongkaran balokpada umumnya Resiko K3 dan Rencana Penanganan 1. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya PekerjaanTangga antara lain a. Tangan para pekerja terkena bar bender. b. Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen c. Terjatuh pada saat pemasangan bekisting pada saat pengecoran. d. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah. 2. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja tersebut antara lain a. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai denganstandar APD. b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan. c. Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran. d. Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informative. e. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari. f. Memasang jaring Pengaman untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst. Tenaga Kerja dan Peralatan 1. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan struktur adalah 45 orang pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi kubik per hari. 2. Peralatan yang diperlukan antara lain Concrete Mixer,Concrete Vibrator, Kereta Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain. Demikianlah penjelasan tentang metode pelaksanaan pekerjaan tangga, Semoga bermanfaat bagi yang membaca.
3. Kolom Kolom merupakan elemen struktur vertikal yang memikul beban yang didistribusikan balok lalu didistribusikan ke itu, kolom juga merupakan elemen yang memikul gaya horizontal seperti gaya gempa dan gaya angin. Pada konstruksi gedung, ada dua istilah terkait kolom beton bertulang, yaitu kolom utama dan kolom praktis, yaitu Kolom utama. Kolom ini berukuran lebih besar dari 15×15 cm. Pada umumnya kolom utama bisa terlihat karena dimensinya yang lebih besar dari tebal dinding. Namun, kolom utama juga bisa didesain dengan ketebalan yang sama dengan dinding, tentunya dengan lebar yang lebih besar. Ukuran kolom seperti ini biasanya diterapkan apabila ingin menciptakan estetika bangunan, seperti suasana lapang pada ruangan. Kolom utama memikul elemen struktur diatasnya. Kolom praktis. Sama dengan balok latei, kolom ini cukup dengan ukuran 15×15 cm sehingga tidak terlihat ketika bangunan sudah di-finishing. Kolom praktis biasanya digunakan sebagai pengikat sudut dinding. Ikatan ini dibutuhkan untuk menghindari deformasi geser pada dinding akibat beban lateral. Ketika beban lateral bekerja, maka dinding lebih rentan terjadi retakan, terutama pada bagian sudut dinding. Oleh sebab itu, kolom praktis selalu dipasang pada sudut dinding. Pada bangunan satu lantai, kolom praktis juga bisa dianggap sebagai kolom struktural karena berfungsi juga dalam menahan beban atap dan ring balk. Pada bangunan bertingkat banyak, kolom praktis digunakan untuk membantu kolom utama, yaitu menahan balok diatasnya. 4. Fondasi Fondasi merupakan elemen yang memikul beban dari kolom ke tanah keras. Jenis fondasi beton bertulang bervariasi, Berdasarkan kedalamannya, pondasi terbagi menjadi dua macam, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Secara umum pondasi dangkal beton bertulang yang sering digunakan ialah jenis pondasi telapak. 5. Tangga Tangga merupakan elemen struktur sekunder yang digunakan sebagai penghubung antarlantai. Disebut sebagai struktur sekunder karena tangga merupakan struktur pendukung yang hanya menyalurkan beban yang dipikulnya sendiri tanpa menerima beban dari elemen struktur lain. Walaupun begitu, struktur tangga beton bertulang tetap harus dianalisis sedemikian rupa agar mampu menahan beban yang bekerja. Baca juga Jenis-Jenis Beban pada Struktur Baca juga Pelaksanaan Konstruksi Tangga 6. Dinding Geser Elemen struktur beton bertulang selanjutnya yaitu dinding beton bertulang atau disebut juga sebagai dinding geser shear wall. Disebut dinding geser karena fungsinya menahan geser gaya lateral yang terjadi pada struktur, sama seperti kolom. Tidak semua bangunan menerapkan struktur dinding beton bertulang, karena biayanya yang besar. Dinding ini diterapkan pada gedung ketika beban lateral tidak cukup dipikul oleh kolom struktural. Referensi Setiawan, Agus. 2016. Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847 2013. Jakarta Erlangga. Pages 1 2
HomepondasiDetail Pondasi Foot Plat Beton Bertulang - Contoh Gambar AutoCAD 2/14/2019 0 Comments Gambar pondasi foot plat berikut ini biasa digunakan untuk membuat pondasi untuk rumah tinggal lantai 2. Gambar detail pondasi ini akan menjadi cukup penting dalam gambar konstruksi bangunan. Gambar detail ini bertujuan untuk memberikan pejelasan lebih rinci terhadap pelaksana tentang ukuran pondasi, kedalaman galian yang dibutuhkan untuk membuat pondasi. Contoh Gambar AutoCAD Detail Pondasi Platt Beton Bertulang Berikut ini adalah contoh gambar detail pondasi plat tapak beton bertulang yang dibuat dengan software AutoCAD yang bisa teman-teman download pada google drive saya. Gambar ini hanyalah sebagai contoh gambar semata yang dapat dijedikan referensi detail. Setiap konsultan arsitek dan struktur mungkin memiliki gaya penggambaran yang berbeda dari ini. Dalam pembuatan gambar detail pondasi plat beton bertulang ini perlu mengacu pada dokumen analisis struktur yang dibuat oleh ahli struktur bersangkutan sehingga kita tidak bisa asal-asalan menentukan dimensi dan kedalaman pondasi foot plat. Contoh Gambar AutoCAD Detail Pondasi Platt Beton Bertulang Dalam membuat gambar detail pondasi foot plat beton bertulang perlu juga untuk dilekngkapi Detail kolom Pondasi dan Sloof yang terkait gambar pondasi ini sehingga pelaksana tidak kebingungan saat menentukan bagian pondasi bangunan. Demikian penjelasannya, lebih lanjut teman-teman bisa mendapatkan gambar ini secara gratis melalui link yang ada di bawah ini. Gambar ini tersedia dalam format DWG dan teman-teman bisa membukanya dengan AutoCAD minimal versi 2007. Semoga bermanfaat dan dapat menambah referensi bagi teman-teman semua. Jangan lupa untuk berbagi artikel ini. DOWNLOAD GAMBAR PONDASI DI SINI DownloadBaca Juga Contoh Gambar Detail Kuda-kuda Atap Baja Ringan 1 Contoh Gambar Detail Kuda-kuda Atap Baja Ringan 2 Contoh Gambar Detail Tangga Bentuk U Contoh Gambar Detail Tangga Bentuk L Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok serta Pelat Lantai
pondasi tangga beton bertulang